Rabu, 12 Agustus 2015

Landasan Filosofis Pendidikan dan Implikasinya pada Lingkup Bimbingan dan Konseling

A.    Hakikat Manusia pada Filosofis Pendidikan
Dalam Gibson & Mitchel (2010) karakteristik manusia mencakup hal-hal sebagai berikut :
1.Manusia spesies yang sangat lemah saat lahir. Kita lahir tanpa perilaku yang tercetak secara genetik, tidak seperti banyak bentuk kehidupan yang lain seperti hewan.
2.Manusia memiliki potensi sangat besar untuk tumbuh dan berkembang. Otak manusia akan tumbuh tiga kali lipat dalam ukuran dan berpuluh kali lipat dalam kemampuan ketika anak bertumbuh kembang. Namun, realisasi potensi manusia tidak bergantung pada individu semata tetapi dipengaruhi banyak variabel lingkungan dan bantuan untuk mengembangkan potensi.
3.Manusia memiliki tingkat tertinggi dalam keahlian berkomunikasi; sebuah keahlian yang memampukan kita mengekspresikan pikiran secara detail mengenai banyak hal, mengajarkan bahasa kepada spesies lain minimal di taraf tertentu, merekam, mengirimkan serta menerima informasi.
4.Manusia sanggup memanipulasi dan dimanipulasi lingkungan. Perilaku manusia tidak bisa dimengerti dengan tepat kalau dicabut dari konteks lingkungan tempatnya muncul.
5.Manusia memahami dimensi waktu masa lalu dan masa depan
6.Manusia memiliki kemampuan untuk berpikir, menalar dan mendapatkan sebuah wawasan yang mendalam.
Model Witney Sweeney dalam (Yusuf, 2010) tentang kebahagiaan dan kesejahteraan hidup serta upaya mengembangkan dan mempertahankannya sepanjang hayat. Ciri-ciri hidup sehat manusia ditandai dengan 5 kategori :
a.    Spiritualitas : agama sebagai sumber inti dari hidup sehat.
b.    Pengaturan diri : seseorang yang mengamalkan hidup sehat pada dirinya terdapat ciri-ciri rasa diri berguna, pengendalian diri, pandangan realistik, spontanitas dan kepekaan emosional,  kemampuan rekayasa intelektual, pemecahan masalah, kreatif, kemampuan berhumor dan, kebugaran jasmani dan kebiasaan hidup sehat.
c.    Bekerja untuk memperoleh keuntungan ekonomis, psikologis dan sosial
d.    Persahabatan : persahabatan memberikan 3 keutamaan dalam hidup yaitu dukungan emosional  dukungan material dan dukungan informasi .

e.    Cinta menemukan bahwa pasangan hidup suami istri, anak dan teman merupakan tiga pilar utama bagi keseluruhan pencipta kebahagiaan manusia.
Beberapa aliran filsafat pendidikan yang dominan di dunia adalah Perennialisme, Idealisme, Rekonstruksions, Ekstensialis, Realisme, dan Esensialis. secara garis besarnya dapat dilihat pada tabel berikut ini (Ornstein & Daniel, 1985).

Tabel 1. Aliran Filosofis Pendidikan
Filosofis
Metafisika
Epistemologis
Aksiologi
Tokoh
Idealisme
Realita adalah spiritual/mental
Pengetahuan adalah pemikiran kembali dari ide laten
Nilai absolute
Berckeley Butler Froebel Hegel Plato
Realisme
Realita adalah objek komponen dasar hukum alam
Pengetahuan terdiri dari sensasi dan abstrak
Nilai absolut sebagai dasar hukum alam
Aquinas Aristotle Broudy Martin Pestalozzi
Pragmatisme
Realita adalah interaksi individu dengan lingkungan/ pengalaman sebagai perubahan
Pengetahuan berasal dari pengalaman penggunaan metode ilmuan
Nilai bersifat relative, tergantung situasi
Childs Dewey James Peirce
Eksistensialisme
Realita adalah subjektif dengan eksistensi proses inti
Pengetahauan untuk pilihan personal
Nilai bebas untuk dipilih
Sartre Marcel Morris Soderquist
Analisis filosofis
Realita adalah kesungguhan
Pengetahuan melibatkan pembuktian empirik
Nilai sebagai penghargaan perasaan emosianal
Soltis Russell Moore

Tabel 2. Teori Pendidikan
Teori
Tujuan
Kurikulum
Tokoh
Perennialisme (berakar dari realisme)
Mendidik  rasional peserta didik
Meningkatkan dan mengarahkan kemampuan intelektual subjek
Adler, Hutchins, Maritain
Essensialisme (berakar dari idealism & realism)
Mendidik pemanfaatan penuh kompetensi peserta didik
Dasar pendidikan: membaca, menulis, aritmatika, sejarah, bahasa inggris, bahasa asing.
Bagley, Bestor, Conant, Morrison
Progresivisme (berakar dari pragmatism)
Mendidik individual berdasarkan minat dan kebutuhan peserta didik
Aktivitas dan program
Dewey Jhonson, Klipatrick Parker Washburne
Rekonstruksinisme (berakar dari pragmatisme)
Membangun kembali masyarakat
Pengetahuan sosial digunakan sebagai sarana membangun
Brameld Counts Stanley

B.  Implikasi Landasan Filosofis Pendidikan pada Lingkup Bimbingan Konseling
Pendidikan merujuk pada pandangan tentang hakikat  manusia. Pelaksanaannya diwujudkan pada pendekatan dalam bimbingan dan konseling yakni diantaranya pendekatan psikoanalitik, pendekatan behavioral, pendekatan Eksistensial-Humanistik, pendekatan Client-Centered, Pendekatan Gestalt, Pendekatan Analisis Transaksional, pendekatan Rational Emotive Behaviour Therapy dan pendekatan Realitas.
Maka pembuatan program bimbingan dan konseling harus merujuk kepada nilai-nilai yang terkandung dalam kelima sila pancasila tersebut. Pancasila sebagai landasan bimbingan dan konseling mempunyai implikasi sebagai berikut:
1. Tujuan bimbingan dan konseling harus selaras dan sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila pancasila. Dengan demikian tujuan bimbingan dan konseling adalah memfasilitasi peserta didik agar mampu ; (1) mengembangkan potensi, fitrah dan jati dirinya sebagai makhluk Tuhan Yang maha Esa dengan cara mengimani, memahami dan mengamalkan ajaranNya. (2) mengembangkan sikap-sikap yang positif seperti respek terhadap harkat dan martabat sendiri dan orang lain, dan bersikap empati. (3) mengembangkan sikap-sikap kooperatif, kolaboratif, toleransi dan altruis (4) mengembagkan sikap demokratis, menghargai pendapat orang lain, dan bersikap mengayomi masyarakat. (5). Mengembangkan kesadaran untuk membangun bangsa dan negara yang sejahtera dan berkeadilan dalam berbagai aspek kehidupan .
2. Konselor menampilkan kualitas pribadi yang sesuai dengan nilai-nilai pancasila, yaitu beriman dan bertaqwa, bersikap respek terhadap orang lain, mau bekerja sama dengan orang lain. Bersikap demokratis, dan bersikap adil terhadap para siswa.
3. Perlu melakukan penataan lingkungan (fisik dan sosial budaya) yang mendukung terwujudnya nilai-nilai pancasila dalam kehidupan perorangan maupun masyarakat pada umumnya. Upaya itu diantaranya: (1) menata kehidupan lingkungan yang hijau berbunga, bersih dari polusi (2) mencegah dan memberantas kriminalitas (3) memberikan pemahaman pada peserta didik mengenai dampak globalisasi saat ini serta cara menghadapinya.

Sumber:
Gibson, R. L., & Mitchell, M. (2010). Introduction Counseling and Guidance.New Jersey:Pearson Prentice Hall.

Ornstein,  A. C., & Daniel U. L. (1985). An Introduction to Foundation of Education. Boston:Houghton Miflin Company

Yusuf, S. & Nurihsan, J. (2010). Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sabtu, 27 April 2013

Doaku di Pagi yang indah


Ssttttt dingin…..
Angin pagi berhembus lembut masuk lewat jendela kamarku
Selamat pagi kota belajarku
Kota Malang dengan serangkaian ceritaku menimba ilmu
Selalu …. Bersyukur atas nikmat yang Allah berikan kepadaku di setiap pagi
Bisa merasakan sejuknya udara pagi

Hmmmmm suatu saat ku pasti akan merindukan ini
Hembusan angin yang berbeda dengan kota kecil kelahiranku
Sungguh ku ingin segera menyelesaikan tugas akademikku ini
Menulis karya ilmiah yang menyita seluruh jiwa ragaku
Ya Allah mudahkanlah,…. Hamba ingin segera kembali berkumpul bersama Bapak Ibu di rumah
Membahagiakan mereka, melihat senyuman dan membalas semua kebaikan beliau
Amiiin ya Rabbal Alamin.

Kamis, 25 April 2013

Bimbingan karir untuk Siswa SMP/MTS


PANDUAN PELAYANAN
BIMBINGAN KARIR
Bagi Konselor pada Satuan Pendidikan Menengah (SMP/MTS)

OLEH
MUFIDA ISTATI


PENDAHULUAN

Bimbingan karir di SMP memiliki peranan penting dalam membantu siswa mencapai standar kompetensi kemandirian dalam aspek perkembangan wawasan dan kesiapan karir. Untuk mencapai kompetensi tersebut siswa perlu memiliki karakter kemandirian dalam mengambil keputusan karir. Dengan memiliki karakter kemandirian siswa akan mempunyai kepercayaan diri dan bertanggung dalam melakukan sesuatu, sehingga siswa mampu mengenali dirinya sendiri dan dapat menentukan pilihan karir untuk masa depannya sejak dini.
Modul ini dirancang dengan mengadaptasi dari Panduan Pelayanan Bimbingan Karir Bagi Guru Bimbingan Konseling/Konselor Pada Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah (ABKIN:2011) Rencana layanan Bimbingan Karir dan Pendidikan dengan menggunakan pendekatan active guidance dan menentukan ‘paket layanan minimal’ yang harus didapatkan oleh masing-masing peserta didik. Rencana layanan ini merupakan alat dengan mudah dapat digunakan oleh Konselor di sekolah dalam membuat struktur sesi berbasis kelas dan kelompok yang merupakan sesi tatap muka dengan peserta didik. Panduan layanan ini bertujuan untuk mengembangkan karakter karakter kemandirian dalam mengambil keputusan karir bagi siswa SMP. Maka, komposisi dalam Panduan ini semua kegiatan layanan bimbingan dan konseling dalam panduan ini terkait dalam empat kompetensi utama dalam mengembangkan karakter kemandirian dalam mengambil keputusan karir siswa SMP, yang mencakup:
1. Kesadaran Diri – Apakah yang Ku mau? Saya ahli di bidang apa?
2. Kesadaran akan Kesempatan – Apakah kesempatan yang tersedia bagi saya dalam hal pekerjaan dan pendidikan?
3. Pembuatan Keputusan – Bagaimana saya harus membuat keputusan? Faktor apa saja yang harus saya pertimbangkan (atau tidak pertimbangkan) dalam membuat keputusan pendidikan atau pekerjaan?

            Panduan ini terdiri dari tiga bagian yaitu pendahuluan, lembar kegiatan, lembar kerja serta lampiran mengenai beberapa SMA/SMK yang ada di kota Malang. Panduan ini diperuntukkan khusus bagi siswa SMP sehingga diharapkan dapat memudahkan konselor dalam menggunakannya.




RENCANA LAYANAN BIMBINGAN KARIR DAN PENDIDIKAN
Bimbingan Karir dan Pendidikan Pengantar untuk Kerangka Kegiatan dari Rencana Layanan Bimbingan Karir dan Pendidikan



Berikut adalah tabel kegiatan yang sesuai dengan rencana layanan bimbingan karir dan pendidikan yang diadaptasi dari ABKIN (2011). Sebagai referensi singkat, setiap rencana layanan menguraikan judul dari kegiatan, tujuan kegiatan (untuk peserta didik), waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kegiatan, tingkat kesulitan kegiatan dimana kegiatan ini dirancang, metode pengajaran (misalnya tugas individu atau kelompok, permainan dan / atau diskusi, dll.) dan alat bantu layanan yang diperlukan / materi yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas, dimana sebagian besar telah diberikan dalam bagian lembar kerja yang diberikan setelah bagian rencana layanan. Setelah referensi singkat ini, tahapan pembelajaran untuk setiap kegiatan kemudian dijelaskan, termasuk kegiatan pembukaan, kegiatan utama dan kegiatan penutup. Pedoman ini akan digunakan oleh Konselor untuk merencanakan sesi bimbingan karir dan konseling.
KOMPETENSI
KEGIATAN
WAKTU YANG DIBUTUHKAN
LEMBAR KERJA
I.    Mengenali diri sendiri
1.   Kenali Dirimu Sendiri
2.   Cari Tahu Hal Yang Penting Bagimu
3.    Pertimbangkan Kemampuan
Akademismu
4.Menyadari Adanya Bias Gender di Masyarakat Terkait dengan Hukum Alam dan Peran
5.Pekerjaan Laki-laki atau
Perempuan
          1x45 menit
          1x45 menit

          1x45 menit

          1x45 menit


          1x45 menit
1A & 1B
2

3

4


5

II. Kesadaran
akan kesempatan

6. Apakah Pasar Kerja Itu?
7. Keterampilan teknis yang diketahui
8. Nilai keterampilan kerja utamamu
9. Keterampilan teknis yang diketahui

1x45 menit
1x45 menit

1x45 menit

1x45 menit
6
7

8

9

III.Membuat keputusan pendidikan dan karir
10. Presentasi dari Guru SMK dan SMA
11. Mari pahami program modul
1x45 menit

1x45 menit
10

11






Standar Kompetensi Kemandirian Peserta Didik (SMP)
Aspek Perkembangan: Wawasan dan Kesiapan Karir
1.      Mengekspresikan ragam pekerjaan, pendidikan dan aktivitas dalam kaitan dengan kemampuan diri.
2.      Menyadari keragaman nilai dan persyaratan dan aktivitas yang menuntut pemenuhan kemampuan tertentu.
3.      Mengidentifikasi ragam alternatif pekerjaan, pendidikan dan aktivitas yang mengandung relevansi dengan kemampuan diri.


I. Mengenal Diri Sendiri
Kegiatan 1: Kenali Dirimu Sendiri
Kompetensi                : Mengenal Diri Sendiri
Tujuan                        : Memahami Kepribadianku
Waktu                                     :1jam pembelajaran (45 menit)
Format Kegiatan         : Klasikal, kelompok dan individual
Alat bantu/Bahan        : Salinan Lembar Kerja 1.A dan 1.B
Catatan                         : Konselor perlu melatih kemampuannya dalam memberikan penilaian terhadap penerapan suatu kegiatan. Dalam kasus dimana risiko bullying (adanya gangguan dari peserta didik terhadap peserta didik lain yang lemah) mungkin timbul, atau di mana seorang peserta didik yang kurang popular mungkin merasa / ditinggalkan (misalnya tidak memiliki teman sekelas yang tahu bahwa dia adalah individu yang baik dan memiliki karakteristik yang baik pula), cara yang terbaik adalah hanya bermain di bagian pertama dari permainan, yaitu peserta didik hanya menggambar tentang dirinya sendiri dan tidak menggambar teman sekelasnya yang lain.
Tahapan Kegiatan
Pembukaan                   : Konselor menjelaskan bahwa memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang diri sendiri adalah hal pertama yang harus dilakukan seorang peserta didik dalam proses merencanakan karir dan pendidikannya. Beberapa tes sederhana dapat digunakan untuk mencapainya. Tidak ada jawaban yang salah atau benar; semua jawaban sama benarnya; hal ini hanyalah sebuah proses untuk lebih memahami diri sendiri.
Utama                           : Konselor membagikan Lembar Kerja 1.A kepada peserta didik dan memfasilitasi latihan menggunakan Lembar Kerja tersebut. Pada tahap ini peserta didik diminta melukiskan gambaran tentang dirinya sendiri (karakter diri) dengan menggunakan simbol tertentu, Konselor kemudian membagikan Lembar Kerja 1.B kepada peserta didik dan meminta mereka untuk memberi tanda cek (V) pada kata/sifat yang paling tepat mendeskripsikan diri sendiri. Peserta didik diminta untuk meminta pendapat peserta didik lainnya mengenai masing-masing diri sendiri pada sesi kelompok yang lebih kecil. Peserta didik menuliskan kesimpulan berdasarkan penilaian mereka sendiri dan masukan yang mereka dapat dari para teman mereka.
Penutup                       : Konselor kemudian akan memfasilitasi sebuah diskusi tentang (a) apa pendapat peserta didik tentang diri mereka sendiri? (b) bagaimana perasaan mereka tentang pendapat orang lain tentang mereka? (c) apa yang akan mereka lakukan untuk mengembangkan diri mereka sendiri? Konselor menyimpulkan kegiatan ini dengan menekankan bahwa setiap orang memiliki kepribadiannya masing-masing yang membedakannya dari orang lain. Pemahaman yang lebih baik mengenai kepribadian seseorang adalah langkah awal dalam mengidentifikasi pengetahuan, keterampilan, perilaku yang harus mereka kembangkan.


LEMBAR KERJA 1A
INILAH DIRIKU


LEMBAR KERJA 1B






Kalimat yang paling tepat menggambarkan dirimu
Berikan tanda X untuk setiap kata yang paling tepat menggambarkan dirimu. Setelah itu, tulislah masing-masing kata yang paling tepat menggambarkan dirimu dari tabel di bawah ini dan kata yang paling menggambarkan dirimu. Tunjukkan secara jelas kata apa yang tidak ada dari harapanmu.
____Agresif
____Bertanggungjawab
____Ramah
____Penuh perhatian
____Rapih
____Percaya diri
____Pemalas
____Pasif
____Kreatif
____Tepat waktu
____Multi talenta
____Lamban
____Pemalu
____Akurat
____Cerdas
____Sopan
____Memiliki konsep
____Dewasa
____Hati-hati
____Bermotivasi rendah
____Berkompetensi tinggi
____Tukang Banyol
____Tidak tepat
____berani
____Berantakan
____Alami
____Pintar
____Sensitif
____Bergaya
____Lelah
____Resik
____Termotivasi
____Kasar
____Bermotivasi tinggi
Kata yang paling menggambarkan dirimu:
1.
2.
3.
4.
5.
Kata yang kurang tepat menggambarkan dirimu:
1.
2.
3.
4.
5.

Kegiatan 2:
 Mari Cari Tahu Hal yang Penting Bagimu
Kompetensi                 : Mengenal Diri Sendiri
Tujuan                                     : Mengidentifikasi motivasi diri
Waktu                          : 1 jam pembelajaran (45 menit)
Format Kegiatan          : Tugas individual
Alat bantu/Bahan         : Salinan Lembar Kerja 2
Tahapan Kegiatan     
Pembukaan                   :Konselor menjelaskan bahwa memahami nilai-nilai inti yang memotivasi tindakan seseorang merupakan hal yang penting untuk membuat pilihan abadi yang berakar pada nilainilai ini. Jika pilihan pendidikan dan pekerjaan seseorang koheren dengan nilai-nilai yang dimilikinya, peserta didik akan lebih termotivasi untuk menjalankan pilihan tersebut.
Utama                             : Konselor membagikan Lembar Kerja 2 kepada peserta didik dan meminta mereka memberikan tanda silang (X) pada masing-masing kata yang menurut mereka menjadi bagian penting dari motivasi mereka. Peserta didik kemudian diminta memberikan peringkat terhadap motivasi tersebut.
Penutup                          : Konselor menekankan bahwa jika keputusan-keputusan yang kita buat sejalan dengan motivasi pribadi dan nilai-nilai inti yang kita miliki akan lebih mungkin untuk diterapkan dalam jangka panjang. Konselor kemudian menanyakan pada peserta didik (a) apa pendapat mereka tentang pentingnya motivasi dari diri sendiri dalam hubungannya dengan pengembangan diri; (b) bagaimana perasaan mereka tentang tingkat motivasi mereka saat ini; (c) apa yang akan mereka lakukan untuk mengembangkan dan menjaga tingkat motivasi yang bih tinggi, (d) dukungan apa yang mereka butuhkan dari Konselor berkaitan dengan hal ini.


LEMBAR KERJA 2
KATA – KATA YANG PALING KAU PERCAYAI
Kata-kata yang paling Kau PercayaiKata-kata yang paling Kau PercayaiKata-kata yang paling Kau Percayai
Berikan tanda (√) pada kotak yang berhubungan dengan kata-kata yang sangat memotivasimu.

Motivasi Diriku
Uang o
Keamanan o
Pengakuan dari Orang lain o
Menjadi bagian komunitas o
Stabilitas o
Status di masyarakat o
Mempertahankan adat dan aturan o
Kesempatan kerja sesegera mungkin o
Hanya mengerjakan tugas saya o
Pekerjaan adalah sesuatu yang
membayar semua tagihan o
Mencapai tujuan pribadi o
Memberikan pelayanan berkualitas o

o Sayang pada keluarga
o Kemandirian
o Memenuhi tujuan-tujuan saya sendiri
o Melakukan y ang saya suka bahkan ketika saya
sendirian
o Kesenangan
o Membantu orang lain
o Melakukan hal baru yang kreatif
o Menggapai pendidikan setinggi mungkin
o Memiliki kekuasan untuk mengambil keputusan
o Pekerjaan adalah sesuatu yang saya suka kerjakan
o Berkontribusi kepada masyarakat
o Mempelajari hal baru
Tuliskan motivasimu (dari yang terkuat ke yang terlemah):
1 ____________________________________
2 ____________________________________
3 ____________________________________
4 ____________________________________
5 ____________________________________
6 ____________________________________
7 ____________________________________
8 ____________________________________
9 ____________________________________
10 ___________________________________


Kegiatan 3:
 Pertimbangkan Kemampuan Akademismu
Kompetensi                 : Mengenal Diri Sendiri
Tujuan                         : Melihat kinerja dan kemampuan akademis diri peserta didik sendiri
Waktu                         : 1 jam pembelajaran (45 menit)
Format Kegiatan         : Diskusi Kelompok
Alat bantu/Bahan        : Salinan Lembar Kerja 3
Tahapan Kegiatan
Pembukaan                     : Konselor menekankan pentingnya pengenalan dini akan mata pelajaran akademis yang dirasa kuat dan yang dirasa lemah, serta mata pelajaran yang paling disukai dan yang paling tidak disukai.
Utama                            : Konselor membagikan Lembar Kerja 3 kepada masingmasing peserta didik dan meminta mereka untuk menilai kemampuan akademik mereka dengan melihat laporan akademis yang mereka miliki. Peserta didik kemudian diminta memaparkan sebuah matriks dimana masing-masing mata pelajaran direferensikan secara silang dengan kemampuan dan kesukaan mereka.
Penutup                        : Konselor menekankan bahwa mengetahui dan memahami kompetensi dan keterampilan akademik seseorang adalah langkah penting dalam membuat pilihan pendidikan yang tepat. Adalah juga sama pentingnya untuk memiliki visi yang jelas mengenai mata pelajaran yang disukai seseorang.


LEMBAR KERJA 3
LAPORAN AKADEMIKKU (RAPOT)
A. Tuliskan semua mata pelajaran yang ada di secarik kertas (misalnya semua mata pelajaran yang
dipelajari di SMP/MTS). Kemudian urutkan mata pelajaran itu dari yang
memiliki nilai terbaik hingga terrendah. Gunakan laporan akademikmu selama dua tahun terakhir
sebagai referensi.
1. _________________________________ 2. ___________________________________
3. _________________________________ 4. ___________________________________
5. _________________________________ 6. ___________________________________
7. _________________________________ 8. ___________________________________
9. _________________________________ 10. ___________________________________
11. ________________________________ 12. ___________________________________
Mata Pelajaran Kesukaanku
B. Tulislah semua mata pelajaran yang paling kalian suka hingga yang kalian tidak suka. .
1. _________________________________ 2. ___________________________________
3. _________________________________ 4. ___________________________________
5. _________________________________ 6. ___________________________________
7. _________________________________ 8. ___________________________________
9. _________________________________ 10. ___________________________________
11. ________________________________ 12. ___________________________________
Profil Akademikku
C. Setelah selesai mengidentifikasi kemampuan akademikmu beradasarkan rapot dan mata pelajaran kesukaanmu, masukkan semua mata pelajaran itu ke dalam tabel berikut ini. Tunjukkan pilihan mana yang kini kalian miliki.
Mata pelajaran
Kuat
Lemah
Paling disukai
(A)
1. ______________________
2. ______________________
3. ______________________
4. ______________________
5. ______________________
6. ______________________
(B)
1. ______________________
2. ______________________
3. ______________________
4. ______________________
5. ______________________
6. ______________________
Kurang disukai
(C)
1. ______________________
2. ______________________
3. ______________________
4. ______________________
5. ______________________
6. ______________________
(D)
1. ______________________
2. ______________________
3. ______________________
4. ______________________
5. ______________________
6. ______________________

Kegiatan 4:
Menyadari Adanya Bias Gender di Masyarakat Terkait dengan Hukum Alam dan Peran

Kompetensi                 : Mengenal Diri Sendiri
Tujuan                         : Memahami perbedaan/pemisahan gender dalam keterampilan kerja
Waktu                         : 1 jam pembelajaran (45 menit)
Format Kegiatan         : Klasikal dan Diskusi Kelompok
Alat bantu/Bahan        : Salinan Lembar Kerja 4
Tahapan Kegiatan
Pembukaan                     : Konselor menjelaskan bahwa kebudayaan sebuah masyarakat mempertalikan peran kepada perempuan dan laki-laki di luar fungsi biologis mereka yang telah ditetapkan, dan peran peran ini terkadang membatasi pilihan-pilihan pekerjaan dan pendidikan seseorang. Laki-laki dan perempuan dapat dibedakan secara eksklusif oleh karakteristik yang berhubungan dengan kegiatan reproduktif. Melahirkan atau menyusui adalah contoh-contoh kegiatan reproduktif yang hanya dapat dilakukan oleh seorang perempuan. Gender berhubungan dengan karakteristik dan peran yang dianggap berasal dari seseorang oleh masyarakat/komunitas tertentu.
Utama                            :Konselor membagi kelas ke dalam kelompok dan membagikan Lembar kerja kepada masing-masing kelompok. Masing-masing kelompok diminta untuk mengidentifikasi apakah pekerjaan yang ada di dalam Lembar Kerja 4 sesuai untuk laki-laki dan perempuan, serta menjelaskan alasannya. Jawabannya kemudian dituliskan pada kertas flipchart. Masing masing kelompok memaparkan hasil diskusi mereka.
Penutup                       : Ketika semua prasangka telah dikemukakan, Konselor menekankan bahwa:1. Perempuan telah terbukti bahwa mereka mampu menjadi pengemudi/mekanik yang hebat, dan laki-laki telah menunjukkan bahwa mereka mampu menjadi piñata rambut atau penjahit, sebagai contoh; 2. Tidak ada kelompok gender yang apriori lebih cocok untuk suatu pekerjaan atau keterampilan dibandingkan dengan kelompok yang lain; 3. Pilihan-pilihan kerja harus berdasarkan preferensi individual, kompetensi, dan peluang pasar, bukan berdasarkan jenis kelamin; 4. Beberapa pekerjaan perlu diadaptasi untuk satu jenis kelamin atau yang lain (dalam hal kerja malam, keselamatan pekerjaan, dan perlindungan kesehatan), tapi hal itu seharusnya tidak mengecilkan hati laki-laki untuk mengambil pekerjaan yang dianggap cocok untuk perempuan, ataupun juga mengecilkan hati perempuan untuk mengambil pekerjaan yang dianggap cocok untuk laki-laki.
LEMBAR KERJA 4

Karakter dan Peran Laki-laki dan Perempuan
Secara berkelompok, kalian diminta membahas apakah karakter dan peran di bawah ini untuk kelompok laki-lki atau perempuan atau keduanya dan berikan tanda silang (X) dalam kotak yang anda setujui.

No
KARAKTER DAN PERAN
DIMILIKI/DILAKUKAN OLEH
PANDUAN BAGI BK
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
                      PERAN
1.
MASKULIN


Laki-laki dan perempuan tidak bisa dibedakan berdasarkan karakter dan peran kecuali yang terkait dengan kegiatan reproduksinya. Melahirkan, menyusui adalah contoh dari kegiatan reproduksi yang hanya bisa dilakukan oleh perempuan. Karakter tidak bisa membedakan laki-laki dan perempuan. Mari kita lihat kenyataan bahwa emosi bisa menjadi milik laki-laki
dan perempuan, ada banyak perempuan lebih kuat dari laki-laki, laki-laki memberikan perhatian lebih besar kepada dunia busana ketimbang perempuan, perempuan pemberani, dll. Laki-laki dan perempuan tidak bisa juga dibedakan berdasarkan peran. Dalam masyarakat tradisional, peran perempuan terkait dengan kegiatan rumah tangga, misalnya memasak, mengasuh anak, menyiapkan makanan, menyapu rumah, dll. Di sisi lain peran laki-laki terkait dengan kegiatan yang melindungi keluarga, menafkahi keluarga. Kegiatan seperti bekerja mencari nafkah, membuat keputusan dianggap sebagai kegiatan untuk laki-laki. Di dunia kerja, seringkali pekerjaan diasosiasikan dengan gender. Pekerjaan seperti sekretaris, bendahara, perancang busana, adalah pekerjaan yang diasosiasikan dengan perempuan, sementara supir bis, manajer, mekanik, dan pekerja tambang adalah pekerjaan laki-laki. Meskipun demikian, harus disadari bahwa laki-laki maupun perempuan berhak bekerja pada pekerjaan yang diinginkan tanpa
diskriminasi.
2.
EMOSIONAL


3.
RASIONAL


4.
PENGECUT


5.
MENARIK


6.
BERANI


7.
BERHATI-HATI


8.
SUKA BERGAYA


9.
KASAR


10.
KUAT


KARAKTER
1.
MENYUSUI


2.
MELAHIRKAN


3.
MEMASAK


4.
MENJADI ORANG TUA


5.
MENYIAPKAN MAKANAN


6.
BEKERJA MENCARI NAFKAH


7.
MEMIMPIN KELUARGA


8.
SEKRETARIS


9.
MENGELOLA UANG DAN PENGELUARAN KELUARGA



DAFTAR PUSTAKA
ABKIN. 2011. Panduan Pelayanan Bimbingan Karir Bagi Guru Bimbingan Konseling/Konselor pada Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta:Organisasi Perburuhan Internasional.
ABKIN.2007. Standar Kompetensi Kemandirian Peserta Didik. Jakarta:Dirjen Dikti.
Data sekolah di kota Malang 2011. (On line internet ) diakses 13 desember 2011.( http://www. malangkota.dapodik.org)
Career Guidance 2011. (Online Internet) diakses 14 desember 2011. (http://www.Careerguidance.com)